1. Kalajengking
Kalajengking  adalah sekelompok hewan beruas dengan delapan kaki   (oktopoda) yang  termasuk dalam ordo Scorpiones dalam kelas Arachnida.   Kalajengking  masih berkerabat dengan ketonggeng, laba-laba, tungau, dan   caplak. Ada  sekitar 2000 jenis kalajengking. Tubuh kalajengking  dibagi  menjadi dua  segmen: cephalothorax dan abdomen. Abdomen terdiri  dari  mesosoma. Semua  spesies kalajengking memiliki bisa. Pada umumnya,  bisa  kalajengking  termasuk sebagai neurotoksin (racun saraf). Suatu   pengecualian adalah  Hemiscorpius lepturus yang memiliki bisa sitotoksik   (racun sel).  Neurotoksin terdiri dari protein kecil dan juga natrium  dan  kalium,  yang berguna untuk mengganggu transmisi saraf sang korban.   Kalajengking  menggunakan bisanya untuk membunuh atau melumpuhkan  mangsa  mereka agar  mudah dimakan.
2. Kelabang / Lipan 
Kelabang  atau Lipan (bahasa Inggris: centipede) merupakan hewan   arthropoda yang  tergolong dari kelas Chilopoda dan upafilum Myriapoda.   Kelabang adalah  hewan metameric yang memiliki sepasang kaki di setiap   ruas tubuhnya.  Hewan ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk  hewan  nokturnal.
3. Ulat Bulu 
Ulat  adalah tahap larva dari spesies dalam ordo Lepidoptera, yang   mencakup  kupu-kupu dan ngengat. Kebanyakan adalah pemakan tumbuhan   walaupun  beberapa spesies merupakan pemakan serangga. Kebanyakan ulat   dianggap  sebagai hama dalam pertanian. Banyak spesies ngengat dikenal   karena  tahap ulatnya menyebabkan kerusakan pada buah dan produk   pertanian  lainnya.
 1.  Kepala 2. Dada 3. Perut 4. Spirakulum 5. Kait anal 6. Tungkai   perut  (abdominal) 7. Segmen 8. Tungkai dada (thoracis) 9. Antena
1.  Kepala 2. Dada 3. Perut 4. Spirakulum 5. Kait anal 6. Tungkai   perut  (abdominal) 7. Segmen 8. Tungkai dada (thoracis) 9. AntenaKebanyakan  ulat memiliki badan panjang dan berbentuk gilig (silinder).   Ulat  memiliki tiga pasang tungkai yang sejati pada tiga segmen dada,    ditambah dengan empat pasang tungkai semu yang disebut tungkai perut    pada segmen tengah perut dan sering sepasang tungkai perut pada segmen    perut terakhir. Ulat mempunyai sepuluh segmen perut
4. tawon  pinggang benang (Thread - waisted wasp) Gambar dari Ammophila    benang-berpinggang tawon waspThe Ammophila benang-berpinggang adalah    tawon panjang, hitam dan merah-oranye dengan pinggang tipis, atau    pedisel, menghubungkan perut dan dada, dan kaki belakang yang panjang.    Desain tubuh menyerupai sebuah helikopter Sikorsky Skycrane, sebuah    adaptasi memiliki tujuan praktis - ini tawon soliter adalah pemburu    ulat, dirancang untuk membawa banyak ulat untuk memberi makan    keturunannya. Ini terlihat mirip dengan tawon cutworm Podalonia    laki-laki.
Spesies ini soliter tawon lebih suka ulat berbulu  untuk memberi makan   larva. Ini sengatan mangsa untuk melumpuhkan itu,  sehingga makanan  tetap  segar namun tidak merangkak pergi. Tawon akan  terbang mangsanya  amobil  terhadap sarang tanah dangkal, berbaring telur  di atasnya dan  menutup  lubang. Tawon mungkin memiliki beberapa lubang  sarang, dan  mengingat  lokasi mereka, dapat kembali kembali terbuka dan  ketentuan  mereka dengan  lebih banyak makanan. Its keturunan menetas,   mengkonsumsi host untuk  minggu sebelum melahap dan membunuh mereka, dan   pupates bawah tanah  sebelum muncul di pertengahan hingga akhir musim   panas sebagai orang  dewasa tunggal.
Tawon dewasa memakan nektar  bunga. Tawon membayangkan kira-kira dua  inci  panjang dan ditemukan  makan pada nektar bunga rabbitbrush. Mulai  di  seluruh Amerika Serikat  dan Kanada bagian selatan, lebih suka  mendiami  daerah terbuka.
5. katak panah beracun 
Tidak  seperti kebanyakan katak lainnya, spesies yang aktif di siang   hari,  dan sering menunjukkan tubuh berwarna cerah. Walaupun semua    dendrobatids setidaknya agak beracun di alam liar, tingkat toksisitas    bervariasi dari satu spesies ke berikutnya, dan dari satu populasi yang    lain. Banyak spesies yang kritis dan terancam punah. Amfibi ini sering    disebut katak panah oleh pribumi indian akibat penggunaan sekresi    beracun mereka untuk meracuni ujung panahnya.

Sebagian  besar katak berjenis ini mempunyai ukuran tubuh sebesar 1,2 cm   untuk  katak dewasa, meskipun terdapat katak yang berukuran hingga 6  cm.   Ukuran rata-rata berat mereka sekitar 2 gram. Katak ini selain  berwarna   cerah juga menampilkan pola aposematik untuk memperingatkan  pemangsa   potensial. warna terang mereka berhubungan dengan mereka dan  tingkat   toksisitas alkaloid. Katak seperti yang spesies Dendrobates  memiliki   tingkat alkaloid
6. Tarantula 
Tarantula  '(seperti istilah yang digunakan di Amerika Utara) terdiri   dari  sekelompok berbulu dan sering sangat besar arakhnida milik  keluarga   Theraphosidae, dimana sekitar 900 spesies yang telah  diidentifikasi.   Beberapa anggota dari subordo sama juga dapat disebut  "tarantula" dalam   bahasa umum. Artikel ini akan membatasi diri kepada  anggota menjelaskan   dari Theraphosidae. Brasil tarantula dalam  menyerang posisi
Beberapa  genera tarantula berburu mangsa terutama di pohon; berburu   orang lain  pada atau dekat tanah. Semua tarantula dapat menghasilkan    sutra-sedangkan spesies arboreal biasanya akan berada dalam sebuah    "tenda tabung" sutra, spesies darat akan berbaris liang mereka dengan    sutra untuk menstabilkan dinding liang dan memfasilitasi memanjat naik    dan turun. Tarantula umumnya memakan serangga dan arthropoda lainnya,    menggunakan penyergapan sebagai metode utama mereka menangkap mangsa.    Tarantula terbesar yang bisa membunuh hewan besar seperti kadal, tikus,    dan burung. Tarantula ditemukan di daerah tropis dan gurun di seluruh    dunia. Kebanyakan tarantula berbahaya bagi manusia, dan beberapa  jenis   yang populer dalam perdagangan hewan peliharaan eksotis. Semua  tarantula   yang berbisa, tetapi hanya beberapa spesies memiliki racun  bahwa,   meskipun tidak diketahui pernah menghasilkan korban jiwa  manusia, dapat   menghasilkan ketidaknyamanan ekstrim selama beberapa  hari.
7. ubur - ubur kotak 
Box  Jellyfish / Stinger / Sea Wasp / Fire Medusa / Indringa (Ubur-ubur    kotak) Species – Chironex Fleckeri Ubur-ubur kotak berbentuk  transparan   biru muda, lonceng atau kubus dengan 4 sisi. Kecepatannya  hingga 4  knot.  Panjang tiap sisi 20cm (1-3 feet), diameter badan 2-40  cm (1-16  inch)  namun ada yang hingga 2m (6.5 feet). Dengan 15 tentakel  di tiap  sudut,  dengan panjang hingga 3m, hingga 5000 nematocyst (sel  sengat).  Seperti  cnidarian lainnya, ubur-ubur memiliki sel-sel sengat   (cnidocyte) yang  berisi nematocyst di tentakel. Suatu kapsul   (nematocyst) dalam alat bisa  (cnidoblast) terdiri dari struktur pemicu   dan penyengat. Saat korban  bersentuhan dengan tentakel, ratusan hingga   ribuan nematocyst  dikeluarkan. Tekanan nematocyst memaksa sengatan   menyebar cepat, toksin  yang melumpuhkan. Bisa (venomous) Tak ada   peluang selamat dari sengatan  bisa kecuali cepat ditangani. Rasa sangat   sakit hingga anaphylactic  shock dan tenggelam sebelum mencapai pantai   meskipun belum semua bisa  bekerja. Orang yang disengat harus dirawat   seperti korban gigitan ular  dan segera dibawa ke rumah sakit setelah   pertolongan pertama. Sengatan  sangat beracun yang dapat menyebabkan   kematian. Predator sangat beracun.  Dikenal juga sebagai penyengat laut,   ubur-ubur seukuran mangkuk salad  ini dapat memiliki 60 tentakel   sepanjang 15 kaki, dan tiap-tiap tentakel  dapat memiliki 5000 sel   sengat di epidermis, dan memiliki cukup racun  untuk membunuh 60   manusia. Jadi total 3600 orang bisa mati oleh seekor  ubur-ubur. Toksin   berupa dosis mematikan LD50 (Lethal Dose), berupa bisa  40  microgram/kg.  Bahkan sengatan biasa dapat menyebabkan kematian dalam   beberapa menit  dengan angka kematian 20% terjadi gagal napas, lumpuh   neuromuscular,  dan gagal cardiovascular. Gejalanya rasa terbakar, kulit   memerah, dan  bengkak kelenjar limpa. Reaksinya sulit bernafas bahkan   gagal jantung.
8. Kumbang pengebom 
Kumbang  pengebom merupakan salah satu serangga populer karena   menggunakan  metode kimiawi untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya.   Pada keadaan  bahaya, serangga ini menyemprotkan hidrogen peroksida dan   hidroquinon  yang tersimpan di tubuhnya ke arah musuh untuk melindungi   diri. Sebelum  bertempur, susunan-susunan istimewa yang disebut cuping   pengeluar  membuat campuran pekat kedua zat kimia ini. Campuran ini   disimpan di  ruang terpisah yang disebut ruang penyimpanan. Ruang ini   dihubungkan  dengan ruang kedua yang disebut ruang peledakan. Kedua  ruang  ini dijaga  agar terpisah satu sama lain dengan otot sfingter.  Ketika  serangga ini  merasakan bahaya, otot-otot yang mengelilingi  ruang  penyimpanan  berkontraksi seraya mengendurkan otot sfingter,  sehingga zat  kimia di  ruang penyimpanan mengalir ke ruang peledakan.  Sejumlah besar  panas  diluncurkan dan terjadilah penguapan. Uap dan gas  oksigen luncuran  ini  menggunakan tekanan pada dinding-dinding ruang  peledakan dan zat   kimianya disemprotkan ke arah musuh melalui suatu  saluran yang mengarah   keluar dari tubuh kumbang tersebut.
9. Jamur beracun 
Beberapa  jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat   obat,  seperti jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram   (Pleurotus),  jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing atau   champignon  (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus  edulis).  Jamur yang  beracun contohnya adalah Amanita muscaria, dan  jamur yang  dikenal  sebagai "destroying angel".
Ciri-ciri Jamur Beracun(a)  Jenis jamur beracun pada umumnya mempunyai warna yang mencolok:    merah-darah, hitam-legam, biru-tua, ataupun warna-warna lainnya.    Walaupun ada pula jenis jamur beracun yang mempunyai warna terang    (kuning muda) atau putih, dan jamur yang dapat dimakan berwarna gelap,    misal coklat-tua.
(b) Jenis jamur beracun dapat menghasilkan bau yang menusuk hidung, seperti bau telur busuk ataupun bau ammoniak.
(c)  Jenis jamur beracun mempunyai cincin atau cawan. Walaupun ada yang    sebaliknya, seperti jamur-merang mempunyai cawan dan jamur kompos    mempunyai cincin, tetapi tidak beracun.
(d) Jenis jamur beracun  umumnya tumbuh pada tempat yang kotor: tempat   pembuangan sampah,  kotoran kandang, dan sebagainya. Walaupun untuk   penanaman dan  pemeliharaan jamur kompos justru dipakai kotoran   kandang/kotoran kuda.
(e)  Kalau jenis jamur beracun dikerat oleh pisau yang terbuat dari   perak,  atau dikerat oleh pisau biasa kemudian benda perak didekatkan   kepada  keratan tadi, maka pada benda perak terbentuk warna hitam atau   biru,  itu menandakan bahwa jamur tersebut beracun.
(f) Jenis jamur beracun cepat sekali berubah warna, misal dari putih ke warna gelap, kalau dimasak atau dipanaskan.
(g)  Ada kebiasaan yang turun-temurun di antara petani di desa untuk    menentukan apakah jamur beracun atau tidak, dengan jalan memepes jamur    bersama nasi putih. Kalau kemudian warna nasi berubah menjadi warna    gelap, menandakan bahwa jamur termasuk jenis beracun.
(h) Di  banyak negara Eropa dan Amerika, banyak "pemburu jamur" yang   sengaja  membawa babi terlatih untuk membedakan jenis beracun dan tidak.
10. Anemon laut 
Bentuk  tubuh anemon seperti bunga,sehingga juga disebut mawar laut.   Lipatan  yang bundar diantara badan dan keping mulut membagi binatang  ini   kedalam kapitulum di bagian atas dan scapus bagian bawah. Di  antara   lengkungan seperti leher (collar) dan dasar dari kapitulum  terdapat   "fossa". Keping mulut bentuknya datar, melingkar,  kadang-kadang   mengkerut, dan dilengkapi dengan tentakel kecuali pada  jenis   Limnactinia, keping mulut tidak dilengkapi dengan tentakel.  Beberapa   anemon laut dapat bergerak seperti siput, bergerak secara  perlahan   dengan cara menempel. .Sebagian besar anemon laut memiliki  sel penyengat   yang berguna untuk melindungi dirinya dari predator
