Dengan keunikan proses pemetikannya, teh ini menawarkan nilai seni yang tinggi.
Seperti dilansir Daily Mail, setelah  dipetik dengan bibir, daun teh dari pegunungan subur di wilayah Gushi,  Provinsi Henan ini dimasukkan ke dalam mulut. Baru kemudian ditaruh di  keranjang kecil yang terletak di sela-sela dada mereka yang disebut Chaliuqing.
Proses pemetikan daun teh ini berdasarkan legenda  yang hidup di China. Legenda menyebut, daun teh harus dipetik sejumlah  peri dengan mulut mereka. Saat air mendidih dituangkan untuk menyeduh  teh, maka peri tersebut akan menguap ke langit.
Untuk melestarikan legenda ini, perusahaan teh di  China memekerjakan gadis-gadis cantik dengan bayaran £50 atau setara  dengan Rp700 ribu per hari.
Gadis-gadis pemetik teh harus memenuhi beberapa  kriteria. Selain memiliki ukuran bra minimal C, mereka harus masih  perawan dan tidak ada bekas luka di tubuhnya. Kriteria ini diyakini  dapat meningkatkan kesegaran dan kemurnian teh.
Menurut perusahaan Lip Tea, perekrutan pemetik teh  sangat ketat. Perusahaan mencari gadis yang paling bersih, kuat, dan  suci sebagai kunci keberhasilan produksi teh.
Mereka harus membersihkan diri sebelum mulai  bekerja. Mereka juga harus mendapatkan pelatihan khusus untuk melatih  bibir dan leher. "Ini adalah pekerjaan yang jauh lebih sulit daripada  yang terlihat,“ ujar Li Yong, juru bicara pekerbunan Jiuhua, tempat  pemetikan teh.
Perusahaan teh mengklaim bahwa teh unik ini  memiliki aroma dan rasa yang menyegarkan, serta dapat menyembuhkan  beberapa penyakit termasuk membantu menurunkan berat badan.
Beberapa abad lalu, para penjual teh China  berinovasi dengan menyimpan teh di sela payudara gadis berusia 16 tahun.  Mereka membiarkan teh tersimpan di sana selama para gadis tidur. Esok  harinya, teh akan memiliki aroma perawan yang berkhasiat untuk kesehatan dan kesejahteraan.
Sumber : viva news.com
Sumber : viva news.com
No comments:
Post a Comment