Semua manusia pasti ingin bahagia, tetapi yang jadi masalah adalah, kita sering gagal mencari kebahagiaan di tempat yang salah. Seandainya ada resep kebahagiaan, semua orang pasti sudah antre membeli. Sementara para ahli mencari resep itu, kita intip yuk, 10 hal yang membuat seorang pria bahagia dari kacamata dr Nick Powdthavee, pengarang The Happinness Equation: The Surprising Economics of Our Most Valuable Asset.
10. Menjadi yang terutama
"I  I wanna be a billionaire so fricking bad/ Buy all of the things I never  had/ Uh, I wanna be on the cover of Forbes magazine/ Smiling next to  Oprah and the Queen," begitu lirik lagu Billionaire yang dinyanyikan  Travie McCoy bersama Bruno Mars. Jelas sudah, menjadi orang kaya adalah  keinginan semua orang. Bukan berlaku tidak bersyukur, tetapi melalui  penelitian, hal itu benar terlihat dan wajar. Menurut Robert Frank,  profesor ekonomi di universitas Cornell, pria lebih peduli terhadap  penghasilan orang lain ketimbang penghasilannya sendiri. Menurut  pengamatannya, kenaikan gaji hanya memberi sedikit kebahagiaan jika  ranking urutan pemasukan masih sama seperti sebelumnya, yakni di bawah  teman-teman yang lain. Dengan kata lain, pria akan lebih bahagia jika ia  menjadi ikan terbesar dalam kolam kecil.
9. Seks
Sudah  tidak mengejutkan lagi. Dua orang ekonom asal Inggris, David  Blanchflower dan Andrew Oswald, melakukan studi statistik hubungan  antara kebahagiaan seseorang dengan aktivitas seksual mereka di Amerika  Serikat. Ditemukan, orang yang melakukan hubungan seks secara rutin  dalam seminggu, misal 4 kali dalam seminggu menempati daftar orang-orang  yang bahagia. Pria juga menikmati seks lebih baik ketimbang wanita.  Secara keseluruhan, hasil penelitian itu mengisyaratkan, seks membuat  seseorang lebih bahagia. Entah seks membuat seseorang bahagia atau orang  bahagia membuat orang lebih banyak berhubungan seksual. Kedua  pernyataan itu cukup valid.
8. Menjadi muda atau tua
Menurut  Powdthavee, ada bukti yang menunjukkan bahwa kebahagiaan berbentuk  seperti huruf U. Umumnya, kebahagiaan seorang pria bermula ketika ia  muda, kemudian terus menurun saat kita makin menua, mencapai level  paling rendah ketika kita mencapai usia 40-an, lalu naik kembali. Sama  halnya dengan depresi, yang mencapai puncaknya ketika berusia 40-an.  Umumnya, karena hal inilah terjadi krisis paruh baya.
7. Tinggal dekat kantor
Penelitian  ini justru ditemukan ketika mencari hal-hal yang membuat seorang pria  merana. Menurut para ekonom di Swiss, Bruno Frey dan Alois Stutzer,  waktu yang kita habiskan menuju dan dari kantor ke tempat tinggal  menyebabkan stres yang sangat tinggi. Bahkan beban jarak itu sulit  terkompensasi dengan kenaikan gaji sekali pun. Apalagi jika ternyata  biaya ongkos dari dan menuju kantor dan rumah itu memakan sebagian besar  gajinya, belum ditambah dengan pengorbanan waktu untuk berjauhan dari  anggota keluarganya dalam waktu lama.
6. Pernikahan
Menurut  statistik, pernikahan ternyata baik untuk kesehatan seorang pria. Pria  yang menikah mengalami penurunan risiko kematian sebanyak 9 persen  ketimbang pria yang tidak menikah. Pria yang sudah menikah juga secara  signifikan lebih bahagia ketimbang tidak menikah, tinggal bersama,  berpisah, duda, atau melajang.
5. Menjadi relawan
Kemampuan  membantu orang lain ternyata mampu membuat seorang pria merasa lebih  bahagia. Hal ini ditemukan oleh ekonom Stephen Meier dan Alois Stutzer.  Menurut mereka, para relawan merasa lebih puas dengan hidupnya ketimbang  mereka yang bukan relawan.
4. Memiliki pekerjaan yang disukai, berapapun gajinya
Ternyata,  bisa melakukan pekerjaan yang disukai, seberapa pun gajinya bisa  dibilang salah satu komponen penting dalam mencapai hidup bahagia.  Mihaly Csikszentmihalyi, psikolog, mengatakan, melakukan pekerjaan yang  disukai bisa memproduksi sebuah bentuk konsentrasi yang sangat fokus dan  penyerapan yang sangat tinggi. Saat mencapai hal ini, kita akan merasa  sangat kuat, bersemangat, tak merasa sulit untuk mengendalikan diri, dan  sangat puas akan diri sendiri. Hal-hal ini tidak bisa dibeli dengan  uang.
3. Pasangan yang bahagia
Salah  satu kunci pernikahan yang bahagia adalah pasangan yang bahagia.  Ternyata, kebahagiaan bisa menular kepada pasangan. Secara rata-rata,  kita 8 persen akan merasa lebih bahagia dengan hidup kita jika pasangan  kita merasa bahagia akan hidupnya. Itu adalah salah satu alasan kita  mencoba menjaga pasangan kita tetap sehat dan bahagia.
2. Kesehatan yang baik
Salah  satu faktor kebahagiaan di segala data, adalah kesehatan. Memiliki  pikiran dan tubuh yang sehat mengkontribusikan kebahagiaan yang cukup  besar, dan kesehatan yang buruk bisa menyebabkan sedih yang luar biasa.  Namun, apa yang tak banyak diketahui adalah, persepsi mengenai sehat  atau tidaknya kita sebagian tergantung pada jumlah orang yang bisa kita  bagi mengenai masalah kesehatan kita. Ternyata, kita tak akan terlalu  merasa sedih atau "down" jika banyak teman kita yang juga mengalami  masalah kesehatan yang sama.
1. Teman-teman
Bisa  menghabiskan waktu dengan teman-teman terdekatnya ternyata menempati  posisi terutama dari kebahagiaan seorang pria. Waktu yang bisa ia  habiskan bersama temannya adalah aktivitas yang memproduksi serotonin  yang konstan dan banyak, satu dari 1 hormon yang bertanggung jawab dalam  membuat seseorang merasa bahagia.
No comments:
Post a Comment